Kau selalu menuntut tentang kepastian?
Dengarkan Aku, Sahabat. Kepastian itu semacam duri yang akan membuat langkah terhenti.
Dan Kau membenci ketidak pastian?
Katahuilah bahwa ketidak pastian akan memberikanmu tempat dan waktu yang sangat luas untuk lahan bermain akalmu.
Seperti itulah kira-kira dialog yang dilakukan seorang Ubaidillah Dzanoroyin dengan dirinya sendiri menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan. Pertanyaan dan jawaban yang sengaja dibuat untuk meneguhkan langkahnya sendiri agar tak pernah payah untuk mencapai tujuan kehidupannya.
Kehidupan memang tak selalu sesuai dengan rencana. Semuanya seakan berubah seketika. Dari yang awalnya merencanakan A, tiba-tiba esok harinya keadaan mengharuskan B. Dan kita harus selalu siap dengan segala kemungkinan kehidupan yang akan terjadi. Karena jika tidak, maka kita akan selalu mengeluh; “Mengapa Tuhan tidak pernah mau tahu terhadap keinginan kita.”
Dan mengeluh seperti itu, tentu akan membuat langkah seseorang menjadi lebih sulit. Sebab, mudah ataupun sulitnya sesuatu itu tergantung bagaimana pribadi kita menilainya. Jika penilaian kita terhadap sesuatu itu mudah, maka mudahlah itu. Jika kita menilai semua urusan akan dipedulikan oleh Tuhan, maka gampanglah apa yang menjadi keinginan. Dan apabila gagal, tak akan ada rasa putus asa karena keyakinan akan pedulinya Tuhan pada diri kita. Namun sebaliknya jika kita menganggap sebuah urusan itu sulit, maka sulitlah. Begitupun jika kita menganggap kita tidak dipedulikan oleh tuhan, keputus asaan pasti menjadi teman hidupnya. Ketika dalam kegagalan satu kali saja, langkahnya terhenti dikarenakan menganggap Tuhan tidak mempedulikannya sehingga membuat kesimpulan segala apa yang telah, sedang dan akan diperbuatnya sia-sia belaka.
Artinya, tidak ada yang namanya kepastian dalam kehidupan. Yang pasti cuma satu, kita akan mati dan mempertanggung jawabkan apa yang telah kita lakukan terhadap kehidupan yang diberikan Tuhan. Dan ketidak pastian yang diciptakan tuhan memiliki tujuan, tentunya demi kebaikan umat manusia. Contohnya saja jika kita diberi kepastian bagaimana kehidupan kita esok harinya, otomatis semua manusia akan diam menunggu kepastian itu terjadi. Toh apa gunanya melakukan ini itu toh pada akhirnya kepastian yang belum tentu seperti dengan keinginan.
Itulah salah satu hikmah ketidak pastian yang diciptakan Tuhan. Memang benar, apa yang diciptakan Tuhan tidak untuk kesia-siaan. Melainkan untuk kemanfaatan untuk kehidupan yang perlu dirayakan.
Akhirnya, marilah kita rayakan ketidak pastian ini dengan rasa Syukur kehadirat Tuhan serta usaha tanpa putus asa demi mimpi yang kita ingini. Dan satu lagi, masa depan kita ada ditangan tuhan, namun manusia masih bisa mengajukan proposal lewat doa dan kerja bagaimana kehidupan yang kita inginkan. Wallahu A’lamu Bisshawaab!

Popular Posts
-
Berialah Aku sepuluh orang tua, akan Aku runtuhkan gunung-gunung. Berilah Aku sepuluh Pemuda, maka akan Aku goncang Dunia (Ir. Soekarno). ...
-
Sudah menjadi semacam tradisi baru bagi remaja bangsa ini untuk ikut serta merayakan valentine days setiap tanggal 14 Februari. Suatu hari ...
-
Pada tahun 1998 Gelombang demonstrasi dari hari ke hari telah melahirkan istilah “reformasi” diberbagai lini, terutama dalam pemerintahan. ...
-
KPU telah menetapkan dan memutuskan nomor urut partai peserta pemilu 2013 nanti ; Partai Nasdem, PKB, PKS, PDI-P, Partai Golkar, Partai ...
-
Pada peringatan hari anti korupsi pada tanggal 09 Desember kemarin, seorang pemateri yang berprofesi sebagai advokat bercerita bahwa dir...
-
Setiap tanggal 22 Desember, kita Rakyat Indonesia turut serta merayakan hari Ibu tinternasional. Tentu hal ini sebagai bentuk penghargaan d...
-
Kau selalu menuntut tentang kepastian? Dengarkan Aku, Sahabat. Kepastian itu semacam duri yang akan membuat langkah terhenti. Dan Kau membe...
-
Sejarah telah mencatat dengan jelas bahwa para Founding Father and Mother bangsa 1001 pulau ini, Indonesia, berjuang menumpas kolonialisasi...
-
Hidup itu pilihan. Menjadi Sang Pemenang atau Si Pecundang. Menjadi pemenang akan selalu dikenang dengan penuh penghormatan, sedangkan kena...
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar